Bila sesuatu itu tak ada, namun orang disekitarmu-bahkan orang "Ahli" sekalipun mengatakan sesuatu itu ada, apakah kamu berani untuk berkata yang sebenarnya?
Pagi diakhir Maret, seperti pagi kebanyakan; Putih tanpa noda. aku berani bertaruh, Putih tak jauh dalam sangkar-Nya ketika Sang Surya menyinari Semesta di setiap sudut pelosok kota. karena aku tahu, dengan begitu Dia tidak perlu merasa takut, digenggamannya.
Sudah memasuki waktu satu, aku masih saja mengharap Semesta memberiku sedikit saja kelonggaran waktu, tidak lebih dari satu waktu. Bodohnya, dari dua waktu berlalu ditengah hiruk pikuk masalah, aku masih menghitung per-detik ketika waktu itu datang. namun sampai kapan?
Tepat dua waktu.
Lebih dua waktu berlalu empat massa
Lebih dua waktu berlalu empat-belas massa
Lebih dua waktu berlalu dua-puluh-dua massa
Sudah usai. masih belum menemukan jawaban.
Postingan Populer
-
Pertanyaan : Apa yang paling lekat dari “Indonesia”? Jawaban : Bila suatu saat, kau bertanya tentang “hei, apa itu Indo...
-
Pukul 1.13 PM. Seutuhnya Putih. Ini masih Senja, tetapi mengapa aku masih terhanyut dalam buai Waktu? Ini masih Jauh, tetapi menga...
-
“Pokoknya kamu harus jadi dokter, ujang!” “Tapi, ma…. Aku pengen jadi Desig-” Jawab ujang sendu hingga menundukkan kepalanya. ...
-
Sebelumnya, perkenalkan diri saya. nama saya Handiko Rahman Pebrianto. dan percayalah Pengetahuan saya akan hal-hal mengenai politik, s...
-
Bila sesuatu itu tak ada, namun orang disekitarmu-bahkan orang "Ahli" sekalipun mengatakan sesuatu itu ada, apakah ka...
Posting Komentar
Bagaimana menurutmu?